Minggu, 13 Maret 2022

Baca ajalah

Assalamualaikum
Pagi yang cerah dan indah kadang membawa suasana hati jadi enak serta nyaman, seperti yang aku rasakan saat ini.

Sabtu 12 Maret 2022,

Duduk santai di teras menikmati pemandangan jalan raya yang terliat longgar dari kendaraan yang berlalu lalang, tidak terlalu ramai dan padat  seperti saat siang atau sore hari. Udara segar desa babulu darat masih bisa dinikmati. Sambil menikmati secangkir kopi panas yang aku beli di warung sebelah. 

Karena suasananya enak aku pun jadi semangat dan ingin membuat postingan maka jadilah tulisan ini

Tulisan ini aku ketik pada siang hari di hari yang sama, seharusnya aku tulis dari tadi pagi, tapi karena suasananya enak jadi terhanyut.
Seperti yang pernah aku katakan di postingan sebelumnya kalau aku ingin membuat tulisan tentang desa babulu darat, tapi setelah aku pikirkan kembali, sepertinya harus lebih di luaskan lagi bukan hanya tentang desa saja.
Ya mungkin di tulisan kali ini ada dua cerita yang ingin aku sampaikan ini kisah nyata . 

Yang pertama di usir dari warung makan dan yang kedua di marahi imam saat sholat.

Kita mulai dari yang pertama

Beberapa waktu lalu aku dengan seorang kawanku (bliau tidak ingin di sebutkan gelar dan nama)
Kami mampir di salah satu warung makan yang berada di jalan provinsi dari penajam sampai gerogot.

Singkat cerita aku mendapat info kalau di tempat makan tersebut menggunakan penglaris sejenis perjanjian dengan setan agar warung makan ramai. Kami masuk dan pesan makan. Sambil menunggu pesanan datang, aku membuka handpone dan membuka aplikasi al-quran.

Kemudian aku membaca beberapa surah Rukiyah dengan sangat pelan dan kupastikan hanya aku yang mendengarnya.
Baru saja aku selesai membacanya dan mematikan handpone datanglah pemilik warungnya dan mengusir kami berdua. Dia mengatakan kalau kami membuat dagangan dia tidak laris.

Semua mata tertuju dan menatap kami dengan pandangan yang penuh kebingungan kenapa kami diusir  tanpa pikir panjang kami pergi.

Ini aku ceritakan dalam narasi alur saja untuk versi cerpennya akan aku tulis di blog yang lain.

Kisah yang kedua di marahi imam saat sholat.
Kejadian di waktu yang berbeda.

Ketika itu aku bersama rekanku dalam perjalanan pulang, terlihat matahari hanya menyisakan percikan cahaya yang tersisa. Sayup-sayup lantunan adzan terdengar, menandakan masuknya waktu sholat magrib. Kami pun mampir di salah satu musolah, seperti orang sholat pada umumnya mengambil whudu dan merapatkan shaff sholat.

Awalnya tidak ada yang aneh dan mencurigakan. Saat imam selesai membaca alfatihah kemudian di lanjut membaca surah, kebetulan aku hafal sudah yang ia bacakan pada rakaat pertama itu.

Imam membaca surah al fajr namun setelah 2 ayat ia terhenti senjenak awalnya ingin aku ingatkan namun ia membaca ulang dan lagi-lagi terhenti di ayat kedua. Waktunya aku mengingatkan nih, begitulah dalam pikiranku.

Aku membacakan ayat ke 3 agar imam bisa melanjutkan ayatnya. Ia pun kembali membaca dari ayat 1 dan tetap terhenti di ayat 2. Kembali aku mengingatkan membacakan ayat ke 3.
Tanpa kuduga ia berbalik badan dan membentakku

“bukan itu ayatnya” ucapnya dengan bentakan yang keras matanya melotot
“itu ayatnya pak” aku berusaha meyakinkan
Suasana menjadi riuh dan jamaah yang lain pun terpecah dalam shaff sholat

Dan imam pun di gantikan kemudian melanjutkan sholat. 

Usai salam imam yang tadi mendatangiku dan mendebat kalau yg kusampaikan itu salah. Aku melihat rekanku memberi kode ia menunggu di luar.
Imam tadi memarahi dan mengomeliku, aku bangun dari duduk berjalan kepojokan mengambil al quran membuka halaman surah dan menunjukkannya kepada imam tadi tanpa berkata apa-apa aku tinggalkan.

Keluar dari masjid aku melihat rekanku menaikkan alisnya seolah bertanya bagaimana. Aku hanya mengacungkan dua jari pertanda beress

Sekian

Tidak ada komentar:

Festival kreatif labangka barat

 16 Desember 2022 hari pertama pelaksanaan Festival Kreatif Labangka Barat.  Ini adalah pengalamanku menjadi panitia di sebuah acara, jadi s...